cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
TEKNIK
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 08521697     EISSN : 24609919     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Journal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dari berbagai disiplin ilmu rekayasa/keteknikan. Artikel-artikel yang dipublikasikan di Jurnal TEKNIK meliputi hasil-hasil penelitian ilmiah asli (prioritas utama), artikel ulasan ilmiah yang bersifat baru (tidak prioritas), atau komentar atau kritik terhadap tulisan ilmiah yang dipublikasikan oleh Jurnal TEKNIK.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)" : 9 Documents clear
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ALUN-ALUN KOTA BANDUNG SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK Wibowo, Heru; Rukayah, R. Siti; Suprapti, Atiek
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.505 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.7268

Abstract

Bandung merupakan sebuah kota yang strategis yang memiliki nilai sejarah yang cukup panjang dalam masa perjuangan. Alun alun Bandung merupakan hasil warisan ciri kota tradisional yang dibangun oleh penguasa kolonial yang merupakan pusat ruang terbuka kota. Dari masa kemasa Alun-alun kota Bandung telah mengalami beberapa kali perubahan, baik bentuk maupun fungsinya sehingga mengakibatkan degradasi makna terhadap fungsinya bagi masyarakat Kota Bandung itu sendiri. Maka fenomena tersebut mengarahkan kepada pertanyaan penelitian yaitu bagaimana persepsi masyarakat terhadap Alun-alun Kota Bandung ditinjau sebagai ruang terbuka publik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Alun-alun Kota Bandung. Dari tujuan tersebut maka sasaran yang dilakukan adalah mengidentifikasi karakter dan fungsi ruang terbuka publik yaitu fungsi ekologis, arsitektural, dan sosial. Dari hasil analisis dengan menggunakan kuesioner yaitu uji sampel dengan regresi linear sederhana dengan pendekatan analisis pengguna dan analisis karakteristik ruang terbuka publik. Hasil penelitian ini menghasilkan penilaian baik terhadap korelasi variabel bebas yaitu persepsi masyarakat terhadap variabel terikat yaitu Alun-alun Kota Bandung, setiap kali pertanyaan yang berkenaan dengan Persepsi masyarakat terhadap Alun-alun Kota Bandung akan mempengaruhi nilai hasil pengujian yang cenderung meningkat akan keberadaan Alun-alun itu sendiri. Hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan untuk mengangkat kembali citra Alun-alun Kota Bandung sebagai ruang publik atau (Central Square).[Public Perception of The Alun-alun Bandung as Public Open Space] Bandung is a city that has a value that strategic long history in the struggle. Alun Bandung square is the result of inherited traits of traditional town built by the colonial rulers which is the center of the city open space. Over time, Bandung town square has undergone several changes, both form and function, resulting in degradation of the meaning of the function for the city of London itself. The phenomenon then leads to the research question is how the public perception of the square is the city of Bandung reviewed as public open space for the present study tries to analyze the function of the existence of Bandung City Square as a public space. The purpose of this study was to determine the public perception of the square is the city of Bandung. From these objectives, the target does is identify the character and function of public open space that is the function of ecological, architectural and social. From the analysis by using a questionnaire that test samples with a simple linear regression analysis approach and analysis of the characteristics of users of public open space. The results of this study resulted in better assessment of the correlation of the independent variable is the public perception of the dependent variable is the town square of Bandung, every time queries regarding the public's perception of the town square Bandung will affect the value of the test results are likely to increase in the existence Square itself. the results of this study can be used to lift the image of Bandung city square as a public space or (Central Square). 
RANCANG BANGUN MODEL KOMPRESI DAN TARIK PERMODELAN SANDBOX DAN MANFAATNYA Fahrudin, Fahrudin; Asmarakandy, Dimas
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.523 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.8391

Abstract

Permodelan sandbox dibuat dengan system tektonik konvergen dan divergen dengan menggunakan pergerakan satu sumbu. Permodelan ini bertujuan untuk membuat alat mesin sandbox yang bisa digunakan untuk penelitian dan pengajaran. Mesin berhasil dibuat dan sudah diujicobakan. Ujicoba dengan menggunakan satu lapisan pasir yang diambil dari Formasi Ngrayong. Percobaan selanjutnya dengan beberapa lapisan. Percobaan dilakukan dengan pengamatan yang meliputi pengamatan permukaan dan penampang verikal. Pengamatan yang aspek morfologi, kelurusan struktur, dan perkembangan sesar yang terbentuk. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pembentukan morfologi sangat berkaitan dengan pembentukan sesar. Struktur sesar dengan pola forward propagating thrust faults. Sesar tersebut disebabkan imbrikasi. Lipatan yang terbentuk akibat mekanisme propagasi sesar.[Design of Compression and Extensional of the Sandbox Model and Its Benefit] Divergent and convergent tectonic sytem can be studied from the sandbox modelling. This model has a axis of movement. Sandbox models itends to study the progress of structural geology such as fault and fold. We successfully made machine of sandbox. This machine has basal detachment from duraluminum. Material for model is taken by loose sand from Ngrayong Formation. This experiment focused to observation about morphology in surface and thrust or backthrust in subsurface. This experiment has compression system. Result of model was that morphological sequences associated with fault sequences. Fault is formed to have the pattern of forward propagating thrust faults. It’s caused by imbricate thrust system. Folding is formed by the mechanism of fault propagation folding. 
PERSEPSI INTEGRASI TATA GUNA LAHAN PADA KAWASAN WATERFRONT DEVELOPMENT (Studi Kasus: Kanal Banjir Barat Semarang) Puspitasari, Rizkya Ayu; Setioko, Bambang; Pandelaki, Edward Endrianto
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.982 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.6716

Abstract

Kawasan waterfront merupakan suatu kawasan dinamis yang memiliki kontak fisik dan visual dengan air laut, sungai, danau, dan badan air lainnya. Kawasan ini memiliki potensi tersendiri untuk dikembangkan melalui suatu waterfront development. Sebagai salah satu kanal besar di Semarang, Kanal Banjir Barat dikembangkan menjadi kawasan waterfront yang diberi nama “Semarang New Waterfront” Kawasan ini direncanakan dengan fungsi recreational and historical waterfront. Untuk fungsi rekreasi sudah cukup terpenuhi, namun sayangnya masih terdapat berbagai kekurangan, salah satunya belum ditunjang oleh fasilitas yang memadai. Kurang beragamnya aktivitas yang tercipta serta tidak adanya karakter yang khas juga mempengaruhi minat pengunjung untuk datang. Sedangkan untuk fungsi sejarah belum mampu tercipta. Beragam masalah tersebut diyakini memberi pengaruh terhadap keberhasilan kawasan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integrasi tata guna lahan terhadap keberhasilan “Semarang New Waterfront” development. Metode kuantitatif rasionalistik digunakan dengan pengumpulan data melalui studi literatur, kuesioner, dan observasi lapangan. Analisis data menggunakan analisis statistik dengan uji regresi menggunakan SPSS 21.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh integrasi tata guna lahan terhadap keberhasilan Semarang New Waterfront development sebesar 42,4%.[Perception of Integrated Land Use in The Area Waterfront Development (Case Study: West Flood Canal Semarang)] A dynamic area which has physical and visual contact with sea, river, lake, and other water’s bodies is called waterfront. This area has a potency to be developed through waterfront development. As one of big canals in Semarang, West Floodway was developed as a waterfront called “Semarang New Waterfront”. It was planned with the function of recreational and historical waterfront. This area can fulfill the recreational function, but unfortunately there are still some shortages, such as the amount of amenities. The lack of the diversity of activities and unique character also influence people interest to come. Meanwhile, the historical function also can’t be sensed yet. Those problems are believed give impact to the success of this waterfront. This research aims to know the influence of land use integration to the success of “Semarang New Waterfront” development. A quantitative rationalistic method is used with data collection by literature study, questionnaires, and field observations. While the method of data analysis use statistical analysis by regression test using SPSS 21.0 for windows. This research shows that there is influence of land use integration to the success of "Semarang New Waterfront" development as amount as 42.4%. 
PENGARUH ALIH FUNGSI BANGUNAN CAGAR BUDAYA LAWANG SEWU SEMARANG DALAM PERSEPSI MASYARAKAT UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN REVITALISASI Maryati, Iin; Rukayah, Siti; Sudarwanto, Budi
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.78 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.8395

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena Lawang Sewu merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kota Semarang yang layak untuk direvitalisasi dalam upaya melestarikannya dan agar tetap fungsional. Telah banyak berbagai usulan alih fungsi Lawang Sewu, diantaranya adalah menjadi hotel, pusat perbelanjaan dan menjadi perkantoran. Pada tahun 2009 diputuskan untuk direvitalisasi menjadi galeri, temporary exhibition room dan menjadi objek wisata heritage. Kemudian dari hal-hal tersebut muncul sebuah tujuan penelitian yaitu mengetahui adanya pengaruh alih fungsi menjadi temporary exhibition room, gallery, dan tetap menjadi objek wisata heritage dalam persepsi masyarakat untuk mewujudkan tujuan revitalisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif rasionalistik. Melakukan pengumpulan data salah satunya menggunakan kuesioner yang disebar pada responden. Kemudian diuji menggunakan beberapa langkah uji statistik, salah satunya dengan uji path analysis yang digunakan untuk melihat ada tidaknya pengaruh alih fungsi sebagai variabel mediator dalam persepsi masyarakat untuk mewujudkan tujuan revitalisasi. Pemaknaan hasil temuan menunjukan adanya pengaruh alih fungsi dalam persepsi masyarakat untuk mewujudkan tujuan revitalisasi yang dijelaskan berdasarkan teori yang telah dipaparkan dalam kajian pustaka serta kondisi di lapangan. Kesimpulan yang dapat diperoleh dengan adanya pengaruh alih fungsi dalam persepsi masyarakat untuk mewujudkan tujuan revitalisasi adalah aspek-aspek alih fungsi harus diperhatikan dengan serius bagi berbagai pihak yang akan melakukan kegiatan revitalisasi.[The Influences of Revitalization Heritage Building Lawang Sewu Semarang in Public Opinion to Realize Revitalization Purpose] Lawang Sewu is one of heritage building in Semarang which suitable to have a conservation, especially revitalization to keep the existency of the building. There are a lot of opinions to revitalize Lawang Sewu. Between 2004-2006 this site is going to be used as a hotel, shopping center and full office. Finally in 2009 there was a conclution that Lawang Sewu would be revitalized into gallery, temporary exhibition room and heritage tourist destination. One of the purpose of revitalization is the type of function could give benefits for public, and the heritage building doesn’t become an exclusive place. So the new function that selected has to be a support for the revitalization purpose (Priatmojo, 2009). Thats all the background of this research.The research method that be used is quantitative method. From collecting data’s and using questionnaire for the respondences. The next step is testing those data’s with several test which one of them is path analysis or called Sobel test. Path analysis is an analytic system to see whether the influence of the new function in a heritage building exist as a mediator variable in public opinion to realize revitalization purpose.The result shows that there is influences of a new function in public opinion to realize revitalization purpose. It is explained and based the theory which has been explained in review of the literature and the real situation. It comes to the conclusion that influences is the aspect which need to be taken seriously by who does the revitalization.
PERSEPSI PENGEMBANGAN PETA RAWAN GEMPA KOTA SEMARANG MELALUI PENELITIAN HAZARD GEMPA DETERMINISTIK Partono, Windu; Irsyam, Masyhur; Retno Wardani, Sri Prabandiyani; Maarif, Syamsul
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.249 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.7701

Abstract

Pengembangan peta resiko gempa berdasarkan analisa hazard gempa deterministik (DSHA) merupakan salah satu tahapan yang sangat penting untuk mitigasi kegempaan Kota Semarang. Penelitian peta resiko gempa mencakup perhitungan hazard gempa, analisa kondisi tanah lokal (SSA) dan analisa tingkat resiko kegempaan. Analisa hazard gempa diimplementasikan dengan pendekatan deterministic akibat gempa untuk sumber gempa sesar aktif disekitar Kota Semarang. Parameter geoteknik diperoleh dari hasil pengamatan atau pengujian geoteknik. Hasil dari penelitian ini mencakup pengembangan peta spektra percepatan gerakan tanah di permukaan dan faktor amplifikasi percepatan tanah yang sangat diperlukan pada pengembangan peta rawan gempa Kota Semarang.[Perception Development of Seismic Risk Map Semarang City Through Deterministic Hazard Analysis Research] Development of seismic risk map based on Deterministic Hazard Analysis (DSHA) is an important step for seismic disaster mitigation for Semarang City. The study includes estimation of seismic hazard (DSHA), site specific response analysis (SSA) and risk assessment. Seismic hazard is performed based on deterministic approach considering shallow crustal fault sources influencing Semarang City. Geotechnical parameters are interpreted from previous geotechnical measurements. The result of the hazard analysis includes the distribution of site response spectral acceleration and amplification ratios are performed corresponding to seismic risk assessment for Semarang City. 
PELUANG PENGEMBANGAN SMART CITY UNTUK MEWUJUDKAN KOTA TANGGUH DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Penyusunan Sistem Peringatan Dini Banjir Sub Drainase Beringin) Sariffuddin, Sariffuddin
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.548 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.7823

Abstract

Kota tangguh menjadi metafora baru yang banyak diperdebatkan oleh para perencana dan peneliti kota dalam upaya menjamin keberlanjutan. Konsep ini mengusulkan 2 kerangka konsep yaitu model ekuilibrium dan model non-ekuilibrium. Perbedaan kedua model ini adalah cara kota untuk beradaptasi terhadap bahaya yang dihadapi. Di model keseimbangan/ ekuilibrium, sistem kota harus memiliki titik acuan sebagai orientasi tujuan pembangunan kota. Jika terdapat gap antara dokumen perencanaan dan hasil pembangunan, perencana kota dapat mengembalikan proses perencanaan sesuai tujuan perencanaan dan pembangunan. Di sisi lain, model non-ekuilibrium menawarkan sistem adaptasi. Dalam perspektif non-ekuilibrium, ketahanan diartikan sebagai kemampuan sistem kota untuk beradaptasi dan menyerap perubahan dari internal maupun eksternal. Terdapat kebutuhan baru dalam mengelola kota yaitu respon cepat, data yang akurat dan real time. Konsep kota pintar/ smart city menawarkan sebuah solusi melalui penyediaan data real time dan menjadi penghubung antara intervensi top-down dengan partisipasi bottom-up. Kota pintar tidak hanya menyediakan sistem informasi dan teknologi, namun juga mendukung modal intelektual. Artikel ini menggunakan studi literature melalui perbandingan 2 konsep literature yaitu smart city dan kota tangguh/ resilience city. Dari pembahasan diketahui bahwa smart city dapat mendukung kota untuk bisa bertahan melalui sistem peringatan dini. Sistem ini dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengetahui bahaya dan mendukung upaya yang harus dilakukan secara mandiri.[The Opportunities of Smart City Development to Realize the Resilient City in Semarang (Case Study: Flood Early Warning System in Beringin Sub-Drainage] City of resilience become to a new metaphor that debated by researcher and urban planner to manage its city in order to ensure sustainability. This concept suggests 2 conceptual frameworks: equilibrium or isolation model and non-equilibrium model. The differences of both models are the way of city to adapt from disturbance. In equilibrium model, urban system must own end point or terminal as city orientationor goal. If any gap between planning document and development result, urban planner has to restore the development process into its plan or end point. On the other hand, non-equilibrium model offers adaptation system. In non-equilibrium perspective, resilience is the ability of an urban system to adapt and adjust to changing internal or external processes. There is a new necessity to manage city i.e. quick response, adequate data and correct according real time data. Smart City offers a solution to provide real time data and bridging between top-down intervention and bottom-up participation. Smart city doesn’t only provide information system and technology, yet its concept can support intellectual capital. This article used literature study through compare 2 conceptual theoretical framework i.e. smart city and resilience city. From this discuses found out that smart city can support city to be resilience with early warning system. This system can improve human ability to know a circumstance and action to evacuation. 
Back-matter and Author Guidelines Istadi, Istadi
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.477 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.8756

Abstract

PENGARUH ACTIVITY SUPPORT TERHADAP KAWASAN PECINAN SEMARANG DI MALAM HARI Anugeraheni, Stella Prita; Rukayah, R. Siti; Setioko, Bambang
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.403 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.7264

Abstract

Koridor Gang Warung merupakan koridor yang berada di kawasan perdagangan dan jasa ini terletak di kawasan pecinan yang merupakan kawasan bersejarah yang juga dikenal dengan sebutan “seribu kelenteng”. Keadaan lingkungan ini memiliki perbedaan pada saat malam hari. Keberadaan activity support pada malam hari berupa Waroeng Semawis merupakan salah satu kegiatan pendukung yang memiliki tujuan yakni mengembalikan fungsi kawasan pada malam hari yang mempengaruhi pada karakter visual yang muncul dari bangunan sekitarnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh activity support berupa bazaar malam terhadap karakter visual kawasan pecinan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif rasionalistik dengan menggunakan analisa deskriptif dan pengujian regresi karena tujuan dari penelitian ini adalah menggali informasi mengenai pengaruh kegiatan activity support. Metode ini digunakan karena adanya perbedaan penilaian dan persepsi individu terhadap karakter visual yang disebabkan oleh activiy support pada malam hari. Adanya activity support berupa Waroeng Semawis dapat memberikan kontribusi dalam pengenalan karakter pecinan di koridor gang warung ini dengan keramaian dan beberapa kegiatan di dalamnya, yang tentunya diperkuat dengan adanya pencahayaan yang berasal dari kios, sehingga memunculkan kegiatan yang memberi kesan penciptaan karakter visual kawasan.[Influence of Activity Support Towards Visual Characteristic of Chinatown at Night] Gang Warung corridor is a corridor in the area of trade and services, that located in the Chinatown area which is a historical district which is also known as the "thousand temples". It has a different environmental conditions during the night. The existence of support activity at night in the form of Waroeng Semawis is one of the supporting activities that have the purpose of restoring the function of the area at night which affect the visual character of the surrounding buildings appear. This study has the purpose to determine the effect of a support activity to the night bazaar area of the visual character of Chinatown. Quantitative is the method used with rationalistic method using descriptive analysis and regression testing for the purpose of this study is to explore the influence of information on the activities of the activity support. This method is used because of differences in assessment and individual's perception of the visual character caused by activity support during the night. The existence of a activity support, Waroeng Semawis can contribute in Chinatown characteristic recognition in this shop alley corridor with the crowd and some of the activities in it, which is certainly reinforced by the lighting coming from the stall. Giving rise to activities that provide for the creation of visual character of the area.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN SIGNAGE (Studi Kasus Jalan Tjilik Riwut di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah) Nopemberi, Andri; Suprapti, Atiek; Murtomo, Bambang Adji
TEKNIK Vol 36, No 1 (2015): (Juli 2015)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.341 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v36i1.7887

Abstract

Keberadaan signage disatu sisi tidak terlepas dari peran masyarakat sebagai objek konsumsi, selain itu juga seringkali penempatan signage tersebut merambah kawasan ruang publik perkotaan (public space). Dalam perkembangannya, Kota Palangka Raya sudah menggunakan signage di samping menciptakan karakter tertentu pada lingkungan, pemasangan signage juga memberikan masalah tersendiri. Konflik juga terjadi karena adanya perbedaan kepentingan antara public environmental information dan private sign. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat dari publik maupun penyedia jasa reklame serta mengetahui peran pemerintah dalam pengaturan signage. Untuk menganalisis persepsi masyarakat metode yang digunakan menggunakan metode kuantitatif rasionalistik. Metode tersebut dilakukan melalui kegiatan wawancara yang mendalam (In depth interview). Hasil Analisis menunjukan bahwa terdapat pengaruh keberadaan signage terhadap persepsi masyarkat pada koridor Jalan Tjilik Riwut. Hasil dari analisa peta mental diketahui bahwa keberadaan signage pada Jalan Tjilik Riwut ini timbul akibat persaingan antar penyedia barang dan jasa tanpa lagi memperhatikan keindahan dan keefektifan dari signage tersebut, serta tidak adanya peraturan pemerintah dalam menata jenis signage dan pemerintah Kota Palangka Raya tidak mempunyai master plan/grand design. Maka pemasangan signage belum memenuhi kriteria keindahan dan keefektifan Kota Palangka Raya sehingga mengakibatkan kekaburan informasi yang disampaikan serta signage di Jalan Tjilik Riwut.[Public Perception of the Existence of Signage (Case Study: Tjilik Riwut Road in Palangkaraya, Central Kalimantan)] The presence of signage is inseparable from the role of the society of consumers. The placement of signage often penetrates urban public areas (public spaces). During its development, Palangkaraya has been using signage that creates a particular character on the environment. However, the installation of signage also creates its own problems caused by a conflict of interest between the public environmental information signs and the private signs.This study aimed to find out the perception of the public, the advertising service providers and the government’s role in regulating signage. To analyze the perception, the method used was quantitative rationalistic. Post positivistic rationalistic approach emerged as a combination of positivism and rationalism philosophies. The method was carried out by in-depth interviews. The analysis results showed that there was significant effect of the presence of signage at the corridor of Tjilik Riwut road on public’s perception. The result of the mental map analysis was that the presence of signage on the Tjilik Riwut road emerged from competitions among providers of goods and services that neglect the fineness and effectiveness of the signage. Problems are also caused by the absence of government’s regulation in managing the types of signage and the absence of a master plan or grand design of the City of Palangkaraya. The installation of signage in Palangkaraya does not meet the criterion of fineness and effectiveness, resulting obscurity on the intended information of the signage on the Tjilik Riwut road. 

Page 1 of 1 | Total Record : 9